Saya punya sebuah software yang diguakan untuk mengingat kata sandi pada komputer yang anda gunakan. Sortware yang saya gunakan adalah Refog
Cara menggunakanya tidak begitu sulit, berikut langkah - langkahnya:
1. Install Refog pada komputer anda
2. Setelah proses penginstalan selesai, pilih "No" pada pilihan Download Update atau jangan unduh Refog versi baru karena software tersebut akan menjadi Freeware artinya anda harus membeli sorftware tersebut setelah menggunakan beberapa hari/minggu/bulan.
3. Klik Play / start monitoring untuk memulai pengingat kata sandi.
4. Close program Refog
5. Coba Login ke situs-situs yang sering anda jelajahi, facebook misalnya
6. Periksa kata sandi anda dengan cara: a. buka refog,jika tidak ada pada desktop atau quicklaunch maka gunakan perintah ==>klik run>>runrefog>>OK
7. Cari kata sandi yang tersimpan
Semoga perangkat ini bisa digunakan untuk hal - hal yang positif karena semata-mata perangat ini digunakan hanyalah sebagai alat pembelajaran.
Merubah tampilan Windows XP tidaklah sulit, anda tidak perlu mencari Windows versi baru hanya untuk memperindah tampilan. Saya beberapa tema untuk Windows XP berkapasitas kecil yaitu kurang dari 200kKB.
Mungkin anda pernah mendownload file dari sebuah web browser,misalnya Internet Explorer,Mozilla Firefox,Opera dll,tapi bagaimana dengan kecepatanya??? Mungkin salah satu software ini dapat membantu anda mempercepat downloading anda sampai 5x lipat dari jumlah pembagian bandwith. Software yang saya tawarkan adalah :
Tapi mau gimana lagi!!! kan itu kampung halamanku yang paling ASRI. Sekarang aku nglanjutin sekolah di Temanggung,temen-temen disana juga ramah lingkungan dan bisa membuatku betah tinggal disana.Meskipun begitu tiap minggu aku tetep pengen pulang dan menikmati desa Reco ku yang sejuk di Wonosobo. Ni gambar desaku yang bikin aku kangen rumah. Di kompleks peternakan Babi dengan pemandangan gunung Sindoro itu dulu aku pernah memelihara seekor Babi kecil sampai aku bosan ketika siBabi sudah jadi besar,he...he...he....
Eet...tapi ga' cuma itu lho!!! Didaerah desaku juga deket kawasan Perkebunan Teh Tambi. Siapapun yang lagi ada disana pasti merasakan begitu ASRI'nya kota itu,dan yang dulunya nggak percaya pasti bakalan percaya betapa sejukya kota Wonosobo. Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7o.11' dan 7o.36' Lintang Selatan, 109o.43' dan 110o.4' Bujur Timur. Kabupaten Wonosobo berjarak 120 Km dari ibu kota Propinsi Jawa Tengah dan 520 Km dari ibu kota negara (Jakarta) dengan ketinggian berkisar antara 270 meter sampai dengan 2.250 meter di atas permukaan laut. Masih banya lagi tempat wisata disana,terlalu banyak kalo disebutin,contohnya Air terjun Sikarim,Telaga Menjer,Telaga Warna,Kawah Sikidang,dan blakangan ini ada kabar munculnya kawah baru sekitar Kawah Sikidang,kalo ga salah namanya Kawah Sebanteng.
Ya udah,,,buat temen-temen yang mungkin punya kota yang lebih indah lagi, kita wajib menjaga lingkungan kita agar kota yang ASRI tidak menjadi suatu barang yang langka lagi.
Pada suatu masa—jutaan tahun ke depan—keturunan kita tidak akan bisa melihat bulan seperti sekarang.
Tidak ada lagi fenomena gerhana matahari ataupun bulan total, kecuali dalam jejak rekam sejarah sains. Lambat, tetapi pasti bulan semakin bergerak menjauh dari bumi.
Bukan tanpa alasan Neil Armstrong—manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan—meninggalkan jejak panel reflektor yang terdiri atas 100 cermin beberapa menit sebelum dia meninggalkan bulan pada 21 Juli 1969. Reflektor inilah yang kemudian menuntun manusia pada penemuan fakta mencengangkan.
Memanfaatkan reflektor yang tertinggal di bulan, Prof Carrol Alley, fisikawan dari University of Maryland, Amerika Serikat, mengamati pergerakan orbit bulan. Caranya adalah dengan menembakkan laser dari observatorium ke reflektor di bulan. Di luar dugaan, dari hasil pengamatan tahunan, jarak bumi-bulan yang terekam dari laju tempuh laser bumi-bulan terus bertambah.
Diperkuat sejumlah pengamatan di McDonald Observatory, Texas, AS, dengan menggunakan teleskop 0,7 meter diperoleh fakta bahwa jarak orbit bulan bergerak menjauh dengan laju 3,8 sentimeter per tahun.
Para ahli meyakini, 4,6 miliar tahun lalu, saat terbentuk, ukuran bulan yang terlihat dari bumi bisa 15 kali lipat daripada sekarang. Jaraknya saat itu hanya 22,530 kilometer, seperduapuluh jarak sekarang (385.000 km).
Seandainya manusia sudah hidup pada masa itu, hari-hari yang dijalankan terasa lebih cepat. Hitungan kalender pun bakal berbeda. Bagaimana tidak, jika dalam sebulan waktu edar mengelilingi bumi hanya 20 hari, bukan 29-30 hari seperti sekarang. Rotasi bumi ketika itu pun berlangsung lebih cepat, hanya 18 jam sehari.
Jutaan tahun dari sekarang, seiring dengan menjauhnya bulan, hari-hari di bumi pun akan semakin lama, hingga mencapai 40 hari dalam sebulan. Hari pun bisa berlangsung semakin lama, hingga 30 jam. Lantas, mengapa ini bisa terjadi?
Takaho Miura dari Universitas Hirosaki, Jepang, dalam jurnal Astronomy & Astrophysics mengemukakan, jika bumi dan bulan, termasuk matahari, saling mendorong dirinya. Salah satunya, ini dipicu interaksi gaya pasang surut air laut.
Gaya pasang surut yang diakibatkan bulan terhadap lautan di bumi ternyata berangsur-angsur memindahkan gaya rotasi bumi ke gaya pergerakan orbit bulan. Akibatnya, tiap tahun orbit bulan menjauh. Sebaliknya, rotasi bumi melambat 0,000017 detik per tahun.
Stabilitas iklim
Fakta menjauhnya orbit bulan ini menjadi ancaman tidak hanya populasi manusia, tetapi juga kehidupan makhluk hidup di bumi. Pergerakan bulan, seperti diungkapkan Dr Jacques Laskar, astronom dari Paris Observatory, berperan penting menjaga stabilitas iklim dan suhu di bumi.
”Bulan adalah regulator iklim bumi. Gaya gravitasinya menjaga bumi tetap berevolusi mengelilingi matahari dengan sumbu rotasi 23 derajat. Jika gaya ini tidak ada, suhu dan iklim bumi akan kacau balau. Gurun Sahara bisa jadi lautan es, sementara Antartika menjadi gurun pasir,” ucapnya kepada Science Channel.
Sejumlah penelitian menyebutkan, pergerakan bulan juga berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup. Terumbu karang, misalnya, biasa berkembang biak, mengeluarkan spora, ketika air pasang yang disebabkan bulan purnama tiba.
Bulan penuh juga dipercaya meningkatkan perilaku agresif manusia. Di Los Angeles, AS, kepolisian wilayah setempat biasanya akan lebih waspada terhadap peningkatan aktivitas kriminal saat purnama.
Menjauhnya bulan dari bumi diyakini ahli geologis juga berpengaruh terhadap aktivitas lempeng bumi. Beberapa ahli telah lama menghubungkan kejadian sejumlah gempa dengan aktivitas bulan. ”Kekuatan yang sama yang menyebabkan laut pasang ikut memicu terangkatnya kerak bumi,” ucap Geoff Chester, astronom yang bekerja di Pusat Pengamatan Angkatan Laut AS, seperti dikutip dari National Geographic.
Beberapa kejadian gempa besar di Tanah Air yang pernah tercatat diketahui juga terkait dengan pergerakan bulan. Gempa-tsunami Nanggroe Aceh Darussalam (2004), Nabire (2004), Simeuleu (2005), dan Nias (2005) terjadi saat purnama. Gempa Mentawai (2005) dan Yogyakarta (2005) terjadi pada saat bulan baru dan posisi bulan di selatan.
Misi terbaru NASA
Kini, bulan sebagai tetangga terdekat bumi kembali menjadi perhatian riset astronomi di dunia. Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) pada Jumat (19/6) meluncurkan wahana LCRoS (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) di Cape Canaveral, AS. Wahana ini adalah bagian dari misi Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), yaitu persiapan program mengembalikan astronot ke bulan tahun 2020 setelah terakhir dilakukan pada 1969-1972 (Reuters, 18/6).
Sasaran utama misi LCRoS untuk memastikan ada tidaknya air beku yang dipercaya berada di kawasan kawah gelap dekat kutub bulan. Dibantu dengan LRO yang memetakan permukaan di bulan secara detail, kedua misi baru ini mengisyaratkan hal besar: menancapkan tonggak baru soal kemungkinan membangun koloni di luar bumi!
Namun, dengan penuh kerendahan hati, Craig Tooley, LRO Project Manager, mengatakan, ”Pengetahuan kita tentang bulan secara keseluruhan saat ini masih minim. Kita punya peta lebih baik tentang Mars, tetapi tidak untuk bulan kita sendiri.”